KATA DAN JENIS-JENIS KATA

Jasa Penulisan Makalah - Bahasa Indonesia adalah bahasa yang kaya akan kosa kata. Kata-kata tersebut selain merupakan asli bahasa Indonesia juga didapat dari bahasa asing dengan cara penyerapan. Kajian tentang bahasa Indonesia pun sangat luas. Diantaranya adalah kajian mengenai kata.

Kajian kata diperlukan, karena mengingat bahasa itu digunakan untuk kegiatan dan keperluan dalam kehidupan masyarakat. Selain itu juga seseorang perlu mengetahui jenis-jenis dari kata tersebut, selain sebagai pengetahuan juga dapat memudahkan dalam berkomunikasi sehari-hari. Sehingga, makna bahasa itupun menjadi bermacam-macam dilihat dari sudut pandang yang berbeda-beda. Baca juga: Proposisi dan Opposisi.

Oleh karena itu, kata memegang peranan tergantung dalam pemakaian bahasa sebagai alat penyampaian pengalaman jiwa, pikiran, dan maksud dalam masyarakat.

 
B.    Rumusan Masalah
  1. Apa pengertian dari kata?
  2. Apa saja keragaman bentuk kata itu?
  3. Apa saja jenis-jenis kata itu?
C.    Tujuan
  1. Untuk mengetahui pengertian dari kata.
  2. Untuk mengetahui keragaman bentuk kata.
  3. Untuk mengetahui jenis-jenis dari kata.
BAB II
PEMBAHASAN
1.    KERAGAMAN BENTUK KATA
 
A.    KATA
 
Kata adalah satuan bahasa terkecil yang dapat berdiri sendiri dengan makna yang bebas. Dari definisi tersebut, terdapat dua hal yang menandai sebuah kata, yakni:
  • Merupakan satuan bahasa terkecil,
  • Mengandung makna yang bebas.
Para tata bahasawan tradisional biasanya memberi pengertian terhadap kata berdasarkan arti dan ortografi. Menurut mereka kata adalah satuan bahasa yang memiliki satu pengertian; atau kata adalah deretan huruf yang diapit oleh dua buah spasi, dan mempunyai satu arti.
 
B.    KATA ACUAN DAN KATA POPULER
 
Kata acuan adalah kata yang bisa dipakai untuk suatu pengkajian atau kepentingan keilmuan. Karena seringnya dipergunakan dalam karya tulis ataupun percakapan ilmiah, seperti dalam makalah, skripsi, tesis, seminar, dan sejenisnya, maka kata acuan sering sering pula disebut kata ilmiah.
 
Kata valid, signifikansi, dan instrumen, merupakan contoh-contoh kata kajian. Sementara itu, kata andal, berarti, dan alat merupakan kata-kata populer. Yang dimaksud kata populer adalah kata yang dipakai berbagai lapisan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Kata-kata yang diketahui, dimengerti, dan dipakai oleh berbagai golongan masyarakat, sedangkan kata acuan hanya dikenal dan dipakai oleh kalangan ilmuan dalam kegiatan-kegiatan ilmiah. Baca juga: Efek-efek Komunikasi Sosial.
 
C.    KATA DAN ISTILAH-ISTILAH SERAPAN
 
1)    Perlunya Kata/Istilah Serapan
 
Banyak kosa kata dari bahasa asing dan daerah diambil alih, diadopsi menjadi bahasa serapan. Kemudian kata itu dinaturalisasi menjadi kata indonjoesia. Dalam hal ini kita bisa menyebut sederatan-kata sebagai buktinya. Dari bahasa asing kita menjumpai kata reformasi, transparansi, provokator, opsi, solusi, konspirasi, dan masih banyak lagi kata-kata yang lain. Melalui proses naturalisasi, kata-kata itu tidak lagi disebut kata-kata asing. Tetapi kata-kata itu sekarang sudah menjadi bahasa Indonesia.
Kegunaan kata –kata serapan adalah untuk lebih memperjelas pikiran yang terkandung didalam kata-kata itu.
 
2)    Cara dan Kaidah-Kaidah Penyerapan Kata-Kata Asing
 
Masuknya kata-kata serapan dalam bahasa Indonesia ditempuh dengan berbagai cara. Cara-cara tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Cara adopsi, terjadi apabila pemakai bahasa mengambil bentuk dan makna kata asing itu secara keseluruhan. Kata supermarket, plaza, mall, hotdog, adalah contoh kata hasil penyerapan adopsi.
     
  2. Cara adaptasi, terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil makna asing itu, sedangkan ejaan dan cara penulisannya disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia. Kata-kata seperti reformasi, pluralisasi, akseptabilitas, maksimal, dan lain-lain adalah contoh kata serapan adaptasi.
     
  3. Cara penerjemahan, terjadi apabila pemakai bahasa mengambil konsep yang terkandung dalam bahasa assing itu. Kemudian, kata tersebut di cari padanannya dalam bahasa Indonesia. Kata-kata seperti tumpang tindih, percepatan, proyek rintisan, dan uji coba, adalah kata-kata yang lahir karena proses penerjemahan dari bahasa Inggris overlap, acceleration, pilot project, dan try out.
     
  4. Cara kreasi, terjadi apabila pemakai bahasa mengambil konsep yang ada pada sumbernya. Kemudian, ia mencari padanannya dalam bahasa Indonesia. Meskipun sekilas mirip penerjemaha, namun cara terakhir ini memiliki perbedaan. Contohnya effective menjadi berhasil guna, shuttle menjadi ulang alik, dan spare parts menjadi suku cadang.
D.    KATA BAKU DAN TIDAK BAKU
 
Bahasa baku merupakan ragam bahasa yang cara pengucapan atau pun penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah standar atau kaidah-kaidah yang dibakukan. Kaidah standar yang dimaksud dapat berupa:
•    Pedoman ejaan (EYD)
•    Tata bahasa baku, dan
•    Kamus umum
 
Biasanya penggunaan bahasa baku digunakan dalam hal-hal yang bersifat resmi. Ciri-ciri bahasa baku diantaranya adalah:
•    Tidak dipengaruhi bahasa daerah
•    Tidak dipengaruhi bahasa asing
•    Tidak terkontaminasi, tidak rancu
 
Bahasa tidak baku adalah ragam bahasa yang cara pengucapan atau penulisannya tidak memenuhi kaidah-kaidah standar tersebut.
Contoh:
Baku                                         Tidak baku
Saya                                          Sayah
Ibu                                             Nyokap
Bertemu                                     Ketemu

2.    JENIS-JENIS KATA
 
Menurut ciri atau karakteristiknya, kata terbagi ke dalam beberapa jenis. Berdasarkan hal itu, kata-kata dalam bahasa Indonesia terdiri atas kata kerja, kata benda, kata ganti, kata sifat, kata bilangan, kata keterangan, kata sandang, kata depan, kata sambung, dan kata seru.

A.    KATA KERJA
 
Kata kerja ( verba) adalah kata yang menyatakan makna perbuatan, pekerjaan, tindakan, proses, atau keadaan. Kata kerja memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  • Umumnya menempati fungsi predikat dalam kalimat.
      Contoh: Kucing mengeong.
                      S         P
                  Ibu membuatkan ayah kue ulang tahun.
                    S            P             O            Pel.
  • Mengandung makna perbuatan (aksi), proses, atau keadaan.
      Contoh: memberi, mengajarkan, berair.
  • Tidak dapat didahului kata paling.
      Contoh: paling  tidur, paling  mandi, paling makan (?)
  • Dapat didahului oleh kata keterangan akan, sedang, dan sudah.
      Contoh: akan bekerja, sedang mandi, sudah pergi.
  • Dapat didahului kata ingkar tidak.
      Contoh:  tidak belajar, tidak bekerja sama, tidak  menolong.
  • Dapat dipakai dalam kalimat perintah, khususnya yang bermakna perbuatan.
      Contoh: Ambilkan buku itu!
                  Pelajari materi ini sampai jelas!
 
Kata kerja dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam, yakni sebagai berikut:

a. Bentuk dasar dan bentuk turunan
Ditijau dari bentuknya, kata kerja dibedakan menjadi:
  • Kata kerja bentuk dasar, contoh: makan, duduk, tidur.
  • Kata kerja bentuk turunan, contoh: mengajari, malam-malam, rendah hati.
b. Transitif-intrasitif
Ditinjau dari hubungannya dengan unsur lain dalam kalimat, kata kerja dibedakan atas:
  • Kata kerja transitif, yakni kata kerja yang memerlukan objek atau pelengkap,
      Contoh: Kucing itu menangkap anak burung merpati.
  • Kata kerja intrasitif, yakni kata kerja yang tidak memerlukan objek atau pelengkap,
    Contoh: Ibu sedang memasak didapur.

c. Aktif-pasif
Dilihat dari makna yang dikandungnya, kata kerja dibedakan atas:
  • Kata kerja aktif, contoh: membaca, memakan, menjual.
  • Kata kerja pasif, contoh: diminum, dinaikkan, terdengar.
B.    KATA BENDA
 
Kata benda (nomina) adalah kata yang mengacu pada manusia, benda, konsep, atau pengertian. Kata benda memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
  • Umumnya menduduki fungsi subjek, objek, atau pelengkap.
       Contoh: mereka menghadiai kami buku pelajaran
  • Dapat didahului kata ingkar bukan dan tidak dengan kata tidak
       Contoh: bukan nasi yang makan, melainkan jagung.
 
  • Dapat diikuti kata sifat, baik secara langsung maupun dengan perantaraan kata yang.
       Contoh: baju baru, pekerjaan yang mudah, ibu yang baik
    
Kata benda terbagi ke dalam beberapa jenis, yakni sebagai berikut:

a. Bentuk dasar dan bentuk turunan
  1. Bentuk dasar, contoh: gambar, meja,tahun, hari.
  2. Bentuk turunan, contoh: pembeli, kemenangan, ayunan.
b.    Konkret-abstrak
 
Di tinjau dari wujudnya,kata benda terbagi atas:
  1. Kata benda konkret, contoh: meja, lampu
  2. Kata benda abstrak, contoh: permainan, keindahan
C.    KATA GANTI
 
Kata ganti (pronomina) adalah kata yang menggantikan kata benda atau kata yang dibendakan. Menurut fungsinya, kata ganti dibedakan sebagai berikut:
  • Kata ganti  orang, adalah kata ganti yang mengacu pada orang. Seperti orang pertama, kedua, dan ketiga.
  • Kata petunjuk, meliputi:
  1. Petunjuk umum, contoh: ini, itu, anu.
  2. Petunjuk tempat, contoh: sini, situ, sana.
  3. Petunjuk ihwal, contoh: begini, begitu.
  • Kata penanya, adalah kata ganti yang dipakai untuk menandai suatu pertanyaan. Hanya ada dua unsur yang mendasari kata tanya, yakni apa dan mana.
D.    KATA BILANGAN
 
Kata bilangan (numeralia) adalah kata yang dipakai untuk menghitung banyaknya wujud (orang, binatang, atau barang) dan konsep.

Berdasarkan bentuknya, kata bilangan terbagi ke dalam dua jenis, yakni:
  1. Bilangan pokok, contoh: nol, tujuh, sepuluh.
  2. Bilangan tingkat, contoh: kedua, ketiga, keempat.
Berdasarkan tentu atau tidaknya, kata bilangan diklasifikasikan menjadi:
  1. Bilangan tentu, contoh: satu, tiga, delapan, sepersepuluh.
  2. Bilangan tak tentu, contoh: beberapa, banyak, sedikit.
E.    KATA SIFAT
 
Kata sifat (ajektiva) adalah kata yang dipakai untuk mengungkapkan sifat atau keadaan orang, benda, atau binatang.

F.    KATA KETERANGAN
 
Kata keterangan (adverbia) adalah kata yg memberi keterangan atau penjelasan pada kata lainnya.
 
Kata keterangan terbagi ke dalam dua bentuk, yakni:
  1. Bentuk dasar, contoh: sangat, hanya, lebih, segera.
  2. Bentuk turunan, contoh: diam-diam, setinggi-tingginya.
Kata keterangan turunan dapat dibentuk dengan cara-cara berikut:
  1. Dengan mengulang kata dasar, contoh: diam-diam, lekas-lekas, pelan-pelan.
  2. Dengan mengulang kata dasar dan menyertainya dengan akhiran –an, contoh: habis-habisan, mati-matian.
  3. Dengan mengulang kata dasar dan menambahkan imbuhan se-nya, contoh: setinggi-tingginya, sedalam-dalamnya.
  4. Dengan menambahkan afiks pada kata dasar, contoh: sebaiknya, selekasnya.
  5. Dengan menambahkan –nya pada kata dasar, contoh: agaknya, biasanya.
G.    KATA TUGAS
 
Berbeda dengan jenis-jenis kata sebelumnya, kata tugas hanya mempunyai arti gramatikal dan tidak memiliki arti leksikal.

Berdasarkan peranannya dalam frase atau kalimat, kata tugas dibagi menjadi beberapa  kelompok, yakni kata depan, kata penggabung, kata seru.

1. Kata Depan
 
Kata depan (preposisi) adalah kata tugas yang berfungsi sebagai unsure pembentuk frase preposisional.

2. Kata Penggabung
 
Kata penggabung (konjungsi) adalah kata tugas yang menghubungkan dua klausa, kalimat, atau  paragraf. Konjungsi dibagi ke dalam lima kelompok.
  • Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menggabungkan dua klausa yang memiliki kedudukan yang setara.
  1. Dan, menandai hubungan penambahan.
  2. Atau, menandai hubungan pemilihan.
  3. Tetapi, menandai hubungan perlawanan.
Penggunaan ketiga jenis konjungsi di atas  menghasilkan kalimat majemuk setara.
  • Konjunjungsi subordinatif adalah konjungsi yang menggabungkan dua klausa atau lebih yang memiliki hubungan bertingkat.
  • Konjungsi korelatif adalah konjungsi yang menggabungkan dua kata, frase, atau klausa, dan hubungan kedua unsur itu memiliki derajat yang sama.
  • Konjungsi antar kalimat adalah menghubungkan satu kalimat dengan kaimat yang lain. Karena itu, konjungsi macam itu selalu memulai suatu kalimat yang baru dan tentu saja huruf pertamanya di tulis dengan huruf kapital.
  • Konjungsi antar paragraf, dimana kepaduan antar paragraf dapat dilihat dari pemakaian kata yang menghubungkan paragraf-paragraf itu. Hubungan antar paragraf dapat di pererat dengan menggunakan kata penggabung.
3.    Kata Seru
 
Kata seru (interjeksi) adalah kata tugas yang mengungkapkan rasa hati manusia. Untuk memperkuat rasa gembira, sedih, jijik, orang biasanya memakai kata tertentu di samping kalimat yang mengandung makna pokok yang dimaksud. Secara garis besar, kata seru mengacu pada sikap yang: (1) positif, (2) negatef, (3) keheranan, dan (4) netral atau campuran.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
 
Kata adalah satuan bahasa terkecil yang dapat berdiri sendiri dengan makna yang bebas. Dari definisi tersebut, terdapat dua hal yang menandai sebuah kata, yakni:
Merupakan satuan bahasa terkecil, dan Mengandung makna yang bebas.
 
Keragaman bentuk kata banyak sekali, diantaranya adalah kata acuan,kata populer, kata serapan, kata baku dan tidak baku.
 
Jenis-jenis kata pun lebih banyak lagi, yakni: kata kerja, kata benda, kata ganti, kata sifat, kata keterangan kata tugas.

0 Response to "KATA DAN JENIS-JENIS KATA"

Post a Comment