WUDLU, MANDI, TAYAMUM

Jasa Penulisan Makalah - Masalah wudlu, mandi, dan tayamum erat sekali hubungannya dengan ibadah terutama ibadah sholat, karena salah satu syarat sholat adalah suci dari hadas kecil atau hadas besar. Dan untuk bisa suci dari hadas tersebut dengan cara wudlu, mandi, dan tayamum. Jadi sangat penting melaksanakan wudlu, mandi, dan tayamum sebelum melaksanakan ibadah shalat.
Akan tetapi tidak sedikit umat islam yang belum begitu faham masalah wudlu, mandi, dan tayamum. Dan masih banyak pula umat muslim yang salah dalam melaksanakan wudlu, mandi, dan tayamum. Sehingga bisa dikatakan banyak umat muslim yang ibadahnya belum syah, karena salah satu syaratnya masih belum benar.

Wudlu, mandi, Tayamum
Wudlu

Dengan demikian makalah ini kami susun untuk sedikit menjelaskan tentang pengertian, syarat, rukun, dan perkara-perkara yang mewajibkan dan membatalkan wudlu, mandi, dan tayamum. Sehingga dapat menyempurnakan syarat-ayarat ibadah kita yang belum sempurna.

A.    Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dan dasar hukum wudlu, mandi, dan tayamum?
2.      Sebutkan syarat dan rukun wudlu, mandi, dan tayamum!
3.      Sebutkan perkara yang membatalkan wudlu, mandi, dan tayamum!
4.      Sebutkan perkara yang mewajibkan wudlu, mandi, dan tayamum!

BAB II
 PEMBAHASAN

    I.     WUDLU
A.  Pengertian dan Dasar Hukum Wudlu
Pengertian wudlu menurut etimologi adalah bersih dan indah. Sedangakan menurut terminologi berarti membersihkan anggota-anggota wudlu untuk menghilangkan hadas kecil. Baca juga: Larangan Membujang.
Wudlu merupakan syarat syahnya sholat sebelum seseorang melaksanakan sholat. Adapun perintah yang mewajibkan untuk melaksanakan wudlu terdapat dalam surat Al-Maidah: 6 yang artinya adalah:
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki”(Al-Maidah: 6)

B.  Syarat dan Rukun Wudlu
Untuk melaksanakan wudlu seseorang harus memenuhi beberapa syarat yang diantaranya adalah sebagai berikut:
1.      Islam.
2.      Mumayiz artinya orang yang sudah dapat membedakan antara baik dan buruk dari pekerjaan yang dikerjakannya.
3.      Tidak berhadas besar.
4.      Dengan menggunakan air yang suci dan menyucikan.
5.      Tidak ada yang menghalangi sampainya air ke kulit, seperti getah dan sebagainya yang melekat diatas kulit anggota wudlu.
Sedangkan rukun wudlu ada 6 yaitu sebagai berikut:
1.      Niat, hendak berniat (menyengaja) menghilangkan hadas atau menyengaja berwudlu.
2.      Membasuh muka, yakni mulai dari tempat tumbuhnya rambut kepala dan ujung dagu sampai antara kedua telinga.
3.      Membasuh kedua tangan sampai ke siku.
4.      Mengusap sebagian kepala.
5.      Membasuh kedua telapak kaki sampai kedu mata kaki.
6.      Tertib atau berurutan dari awal sampai terakhir.

C.  Perkara yang Membatalkan Wudlu
Hal-hal yang membatalkan wudlu adalah sebagai berikut:
1.      Keluarnya sesuatu dari qubul atau dubur baik berupa zat atau angin.
2.      Hilang akal baik itu karena mabuk, gila, pingsan, ataupun tidur dengan nyenyak.
3.      Bersentuhan kulit laki-laki dengan kulit perempuan yang bukan muhrimnya tanpa penghalang.
4.      Menyentuh kemaluan yang disegaja atau tidak dengan telapak tangan atau jari tanpa adanya penghalang.

II.     MANDI
                A.     Pengertian dan Dasar Hukum Mandi
Mandi menurut syara’ adalah mengalirkan air keseluruh tubuh dengan niat menghilangkan hadas besar. Baca juga : Hukum Nikah Mut'ah dalam tinjauan Maqasid Shariah. Cara menghilangkan hadas besar dengan mandi wajib yaitu membasuh seluruh tubuh mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki. Adapun perintah Allah terdapat dalam surat An-Nisa ayat 43 yang artinya sebagai berikut:
“Janganlah kamu sekalian kerjakan sholat dikala kamu sedang mabuk hingga kamu mengetahui apa yang kamu katakana, dan jangan pula kamu kerjakan sholat ketika kamu sedang junub kecuali lewat tempat sholat saja, sebelum kamu mandi lebih dahulu”(An-Nisa: 43)

                B.     Rukun Mandi
Rukun mandi ada yang diantaranya adalah sebagai berikut:
1.    Niat, yakni menyengaja mandi untuk menghilangkan hadas besar.
2.    Membasuh badan.
3.    Menghilangkan najis yang ada pada badan.
4.    Meratakan air ke seluruh rambutdan kulit. 

                C.     Perkara yang Mewajibkan Mandi
Adapun perkara yang mewajibkan seseorang mandi wajib adalah sebagai berikut:
1.      Besetubuh, baik sampai mengeluarkan mani atau tidak.
2.      Keluar mani, baik keluarnya karena bermimpi atau sebab lain, dengan sengaja atau tidak.
3.      Mati.
4.      Mengeluarkan darah haid.
5.      Melahirkan anak.
6.      Mengeluarkan darah nifas.

 III.     TAYAMUM
                A.     Pengertian dan Dasar Hukum Tayamum
Pengertian tayamum menurut bahasa berarti menuju, sedang menurut syara’ adalah mempergunakan tanah yang bersih guna menyapu muka dan tangan untuk mengangkat hadas menurut cara yang ditentukan oleh syara’. Tayamum merupakan pengganti dari wudlu atau mandi, sebagai rukhsah (keringanan) untuk seseorang yang tidak dapat memakai air karena adanya uzur (halangan). Dalil tentang tayamum terdapat dalam surat Al-Maidah ayat 6 yang artinya sebagai berikut:
“Dan jika kamu dalam keadaan junub, maka mandilah. Dan jika engkau sakit atau dalam perjalanan, dan buang air,atau kamu menyentuh perempuan dan kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang bersih, sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu”.(Al-Maidah: 6)

                B.     Syarat dan Rukun Tayamum
Syarat-syarat melaksanakan tayamum ada 5 yaitu:
1.      Telah masuk waktu sholat.
2.      Sudah berusaha mencari air, tetapi tidak mendapatkanya sedang waktu sholat sudah masuk.
3.      Dengan menggunakan tanah atau debu yang bersih.
4.      Akan bertambah parah sakitnya atau lama sembuhnya apabila anggota wudlunya terkena air.
5.      Tidak ada air.
Rukun tayamum ada empat yaitu:
1.      Niat.
2.      Mengusap muka dengan tanah.
3.      Mengusap kedua tangan dengan debu yang bersih sampai siku.
4.      Tertib.

                C.     Perkara yang Membatalkan Tayamum
Perkara yang membatalkan tayamum ada empat yaitu:
1.      Segala sesuatu yang membatalkan wudlu.
2.      Melihat air sebelum melasanakan shalat.
3.      Murtad.

                D.     Perkara yang Mewajibkan Tayamum
Adapun perkara yang mewajibkan seseorang melaksanakan tayamum sebagai berikut:
1.      Orang yang sedang sakit dan apabila terkena air akan bertambah sakitnya menurut keterangan dokter.
2.      Karena dalam perjalanan dan sangat sulit untuk mendapatkan air.
3.      Karena tidak ada air.
 
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian wudlu adalah membersihkan anggota-anggota wudlu untuk menghilangkan hadas kecil. Sedangkan pengertian mandi adalah mengalirkan air keseluruh tubuh dengan niat menghilangkan hadas besar. Dan penertian tayamum adalah mempergunakan tanah yang bersih guna menyapu muka dan tangan untuk mengangkat hadas menurut cara yang ditentukan oleh syara’.
Adapun syarat dan rukun serta perkara yang mewajibkan dan perkara yang membatalkan wudlu, mandi, dan tayamum seperti yang telah di jelaskan dalam bab pembahasan dalam makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Rasjid, Sulaiman. 2010. FIQIH ISLAM. Bandung: Sinar Baru Algensindo
Syafe’i, Rachmat. 1999. ILMU USHUL FIQIH. Bandung: Pustaka Setia

1 Response to "WUDLU, MANDI, TAYAMUM"